Release Me
Anime : Naruto
Disclaimer :
Mashashi Kishimoto
The song lyric isn't mine
Rate :
T
Genre :
romance, hurt/comfort
WARNING :
gaje, typo, ending tidak sesuai
.
.
PLAKK!!! Sebuah
tamparan dari Haruno Sakura cukup meninggalkan jejak di pipi sang Uchiha.
__Please release me let me go
For I don’t love you anymore__
FLASHBACK
“Sasuke-kun,
ada apa mengajakku kemari?”
“Sakura...
Aku rasa hubungan kita cukup sampai di sini... Kita putus...”
CTAR!! Kata-kata Sasuke barusan
bagaikan petir yang menyambar hatinya. Sakura tidak habis pikir, apa yang salah
dengan hubungan mereka? Menurutnya, hubungan mereka baik-baik saja, meskipun
akhir-akhir ini Sasuke sedikit sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya, toh hubungan
mereka tidak terganggu. ‘Atau....’ pikir Sakura mulai curiga.
END OF FLASHBACK
__To waste our life would be a
sin
Realese me and let me love again__
“Kenapa Sasuke-kun? Bukankah
hubungan kita baik-baik saja selama ini?” Uchiha Sasuke terdiam, ia tak mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan Sakura. Ah... bukan, bukannya ia tak mampu
menjawab pertanyaan Sakura. Ia hanya malu untuk menjawabnya, karena ia tahu
bahwa dirinyalah yang salah. Sakit rasanya melihat wajah Sakura yang seperti
ini, menderita, apalagi sekarang bulir-bulir air mata memenuhi pelupuk matanya.
Aa... Ia jadi teringatakan awal hubungannya dengan Sakura. Dirinya tahu bahwa
tidak sedikit perjuangannya untuk mendapatkan hati Sakura dan ia, sekarang
dengan tega, akan menyia-nyiakan perjuangannya itu? Kau bodoh Sasuke! Hatinya
tergerak untuk menarik kembali ucapannya namun pikirannya kembali
mengingatkannya bahwa hidup mereka akan terbuang percuma jika hubungan mereka
dilanjutkan. Hatinya telah berpaling.
__I have found a new love dear
And I will always want her
near__
“Jawab aku, Sasuke-kun!” suara
Sakura yang meninggi menyadarkan Sasuke dari lamunannya.
“Sakura...
percayalah, percuma jika kita melanjutkan hubungan ini...”
“Percuma? Apa maksudmu dengan
percuma? Ini pasti ada sangkut-pautnya dengan gadis itu!” DEG! Suara Sakura
yang tambah meninggi, ditambah nada curiga berhasil membuat Sasuke tersudut.
Tapi, Sasuke bersikeras untuk tidak mengakuinya.
“Gadis? Gadis apa? Siapa yang
kau maksud?” perkataan Sasuke yang tidak mau mengakuinya sukses membuat Sakura
kesal, jengkel dan marah pada Sasuke. Air matanya mengalir makin deras, namun
ia mencoba untuk tetap berfikir, memaksa Sasuke mengakuinya.
“Yamanaka Ino. Gadis berambut
pirang, cantik. Siswi terbaik dari sekolah modelling bergengsi bertaraf
nasional. Apa aku salah, Sasuke-kun? Bukankah dialah gadisnya?” kesinisan dari
kalimat yang dilontarkan Sakura tidak dapat diabaikan. Sakura sendiri merasa
menyesal. Ia telah mengenal Ino sejak lama, bahkan tanpa Sasuke tahu, Ino
adalah sahabat terbaiknya dan ia percaya pada Ino sepenuhnya. Tapi, ia berani
bertaruh, Ino tidak tahu apa-apa soal Sasuke dan dirinya.
“Baiklah! Aku mengaku! Yah, kau
benar Sakura, aku mencintai Ino dan aku ingin bersamanya! Kau puas?!” Sasuke
benar-benar merasa tersudut. Ia tak dapat berfikir jernih lagi dan ia akhirnya
mengakuinya juga. Kini, ia tidak berani menatap wajah Sakura.
__Her lips are warm while
yours are cold
Release me, my darling, let me
go__
“Kau tahu Sasuke-kun? Kau dengan
teganya mempermainkan aku dan itu, sangat menyakitkanku Sasuke-kun. Pernahkah
kau merasakannya? Kau tahu bagaimana perasaanku sekarang? Aah... ya, maaf
Sasuke-kun, aku melupakannya, kau tidak pernah repot-repot mau memikirkan
diriku. Aku selalu berfikir untuk apa hubungan ini, kadang kala aku ingin
mengakhirinya saja, namun aku begitu mencintaimu Sasuke-kun. Mungkin aku
berlebihan ya?” perkataan Sakura barusan berhasil membuat Sasuka tertohok
sekaligus terbelalak. Ia tidak habis pikir, dari mana Sakura tahu ia jarang
–bahkan tidak pernah- memikirkan gadis itu? Ia juga menyalahkan dirinya sendiri
karena telah menyakiti Sakura. Namun ia tahu, jika ia menarik semua
kata-katanya itu hanya karena ia kasihan kepada Sakura dan ia tahu Sakura tidak
suka dicintai karena ia dikasihani. Yah, Sasuke berfikir, setidaknya ia tahu
hal ini. Sementara itu, tanpa mereka sadari, hujan mulai turun.
“Bagaimana kau...”
“Bagaimana apa? Bagaimana aku
bisa tahu? Perlu kau tahu, Sasuke-kun, Ino adalah sahabatku! Namun aku tidak
menyalahkannya... Aku yakin ia tidak tahu mengenai hubungan kita. Tentu kau
tidak menyangka hal ini bukan? Kau juga tidak tahu betapa sakitnya hatiku
setiap Ino bercerita tentang kebaikan-kebaikanmu, sementara aku tidak pernah
perduli kepadaku!” Sasuke makin merasa bersalah jadinya. Namun ia memberanikan
diri menatap wajah Sakura dan sesuatu yang tidak pernah Sasuke sangka-sangka terjadi.
Sakura, gadis itu, tersenyum! Walau senyumnya penuh kegetiran.... Sementara
hujan turun makin deras, Sakura melanjutkan perkataannya,
“Tapi tak apa Sasuke-kun. Aku
lega semua hal ini telah berakhir, kau tahu? Aku harap kau dapat berbahagia
bersama Ino. Jangan pernah kau kecewakan Ino, Sasuke-kun. Aku sangat
menyayanginya... Itu saja permintaanku.” Kemudian, tanpa menunggu reaksi dari
Sasuke, Sakura berbalik dan meninggalkan tempat itu. Sasuke ingin menahannya,
namun tubuhnya serasa membatu. Ia hanya dapat termangu di sana menatap
kepergian Sakura.
~ Di
bawah siraman hujan gadis itu menghilang
~
__Please release me can’t you
see
You’d be a fool to cling to me
To live a lie would bring us
pain
So, release me and let me love
again__
.
.
.
To :
Sakura Haruno
From :
Uchiha Sasuke
--
Sakura, maafkan
aku yang telah menyakitimu... dan terima kasih karena kau telah memberikan
kesempatan bagi Ino dan aku untuk berbahagia. Bagaimana kabarmu Sakura? Kuharap
kau dapat menggapai kebahagiaan mu sendiri, dimanapun kau berada...
-Message sent-
Sasuke menatap pesan yang telah ia kirim, tidak tahu apakah Sakura akan
membacanya atau tidak. Yah, Sasuke sendiri tidak tahu dimana Sakura berada.
Sejak hari itu, tak satupun dari teman-teman Sakura berhasil menghubunginya. Ia
bagaikan menghilang bersama hujan waktu itu. SMS tidak pernah dibalas, telepon
di-reject, namun lebih sering nomornya tidak aktif, e-mail yang mereka kirim
tidak di balas juga dan fbnya –sebagai harapan terakhir- tidak pernah disentuh
lagi. Pihak keluarganya hanya berkata kalau Sakura telah pindah ke wilayah
lain. Ino yang sahabat Sakuta juga tidak tahu dimana sang sahabat berada, ia
kebingungan dan sedih mengetahui sahabatnya tiba-tiba menghilang.
.
Drrt... drrt... hp Sakura
bergetar. ‘Pesan dari Sasuke lagi,’ pikirnya. Ia memutuskan untuk membacanya.
Tak lama, senyum pahit terbentuk di wajahnya namun ia bergumam, “syukurlah...”
masih jelas di benaknya akan kejadian dihari itu. Sebenarnya, ayahnya sudah
lama menginginkan Sakura pindah dan sekolah di tempat lain, namun saat itu ia
tidak mau dikarenakan hubungannya dengan Sasukee, dengan pernyataan Sasuke hari
itu, ia akhirnya setuju pindah. Ia sempat berpesan kepada keluarganya agar
tidak memberi tahu siapapun kemana ia pergi, termasuk Ino.
”Sakura, sedang apa kamu? Ini
sudah siang, nanti terlambat, kamu ada jadwal kuliah pagi kan?” panggilan
Sasori, menyadarkan Sakura dari lamunanya. Ya, sekarang ia tinggal dengan kakak
sepupunya, Sasori.
“Aah... ya, nii-san. Aku sudah
siap!”
“Hei, apa yang kamu lamunkan?”
tanya Sasori
“Eng... Tidak apa-apa nii-san,
hanya sedikit bayangan masa lalu saja...”
“Sakura, kalau masa lalu-mu itu
menyakitkan, lupakan saja. Mulailah sebuah hidup baru...” Sakura tertegun, yah,
Sasori-nii benar, ia harus melupakannya dan seperti pesan dari Sasuke, agar ia
berbahagia. Yah, ia harus menggapai kebahagiaannya sendiri. Disini, ia percaya,
ia akan menggapainya!
.
.
.
OWARI
--
Yay! Akhirnya...
ini songfic pertama saya. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua reader
yang telah bersedia menghabiskan waktunya untuk membaca fic abal saya. Saya juga berterima kasih kepada semua senpai-senpai yang secara tidak langsung
membantu yuki dalam pengerjaan fic ini.
Akhir kata, saya masih sangat
membutuhkan kritik dan saran untuk fic-fic yuki selanjutnya J
Sign,
Sukoshi yuki
(23 desember
2011)